.

Bagi banyak pasangan, inisiatif untuk bercinta dianggap hanya pantas dilakukan oleh kaum pria. Lagi-lagi, hal ini disebabkan norma keluarga yang mengatakan bahwa seks adalah sesuatu yang tabu dibicarakan, dan hal-hal semacam itu. Namun saat menikah Anda akan menyadari bahwa perempuan memiliki keinginan untuk bercinta sebesar keinginan kaum pria, hanya saja perempuan tidak menyatakannya. Kelak, Anda pun akan mendapati bahwa keengganan Anda untuk menunjukkan hasrat, sikap risih Anda saat berhubungan, hanya akan memadamkan keinginan suami untuk bercinta dengan Anda.

Bila Anda ingin hasrat Anda pada pasangan terus meningkat, atau bagaimana agar suami menginginkan Anda lebih dari sebelumnya, baca apa saja keinginan pria terhadap pasangannya saat di ranjang.

Buat inisiatif, dan tunjukkan sikap antusias.

Coba ingat, kapan terakhir kali Anda mengajak suami Anda bercinta? Pernahkah Anda menyampaikan kepada suami bahwa hasrat Anda sedang memuncak? Mungkin Anda menganggap siapa yang berinisiatif duluan tidak penting, karena pada akhirnya Anda berdua akan bercinta. Namun bagi pria, inisiatif menunjukkan bahwa Anda memang berhasrat padanya. Karena itu, jangan hanya mengirim sinyal-sinyal seperti membuka kancing blus Anda. Si Dia tak akan menganggap hal tersebut sebagai inisiatif, kecuali Anda langsung mencium lehernya atau membelai bagian lain tubuhnya yang sensitif.


Ganti gaya.

Man is creature of habit, begitu kata pepatah. Begitu kita menemukan sesuatu yang kita suka, kita akan terus melakukannya. Begitu pula dengan seks. Jangan terpaku pada ritual "belai, cium, lalu penetrasi". Jika bercinta hanya begitu saja, Kama Sutra tak akan ada. Cara termudah untuk mencari alternatif bercinta adalah memilih waktu, tempat, dan gaya yang berbeda. Pancing dia dengan mengirimkan SMS berisi "undangan bercinta" saat masih di kantor, dan biarkan ia penasaran begitu bertemu di rumah. Namun jaga agar hasrat tersebut masih terasa. Jangan karena Anda sibuk menyiapkan permainan, akhirnya suami tertidur kecapekan.

Adventure.

Lakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya, seperti bercinta di tempat yang sedikit terbuka. Misalnya, kamar Anda di lantai dua, dengan balkon di depannya. Buka saja pintunya, lalu nikmati rasa berdebar-debar bahwa tindakan Anda akan kepergok orang lain. Anda juga bisa saling bertukar fantasi dengan suami, dan coba sekali-sekali wujudkan fantasi tersebut. Tentu saja, semua harus didiskusikan lebih dahulu. Anda berhak menyampaikan bila Anda merasakan sakit, misalnya.


Jangan malas.

Anda hanya diam menikmati setiap belaian suami, namun enggan melakukan hal yang sama padanya. Ayolah, seks adalah memberi dan menerima. Bila Anda belum tahu apa keinginannya, tanyakan saja. Anda juga harus rela melakukan sesuatu yang hanya dinikmati satu pihak saja; contohnya oral sex. Bila kekurangan ide, coba ikuti adegan-adegan dalam film Hollywood.


Percaya diri.

Masih banyak perempuan yang enggan bertelanjang di depan pasangannya, entah karena risih atau karena malu menampakkan bagian tubuh yang kurang sempurna. Padahal, bertelanjang di depan suami juga menunjukkan hal penting lain: bahwa Anda bersedia mengkomunikasikan semua hal secara terbuka, termasuk hasrat seksual Anda. Adalah tugas Anda untuk mengekspresikan kebutuhan Anda kepada suami, begitu pula sebaliknya. Yang penting adalah bagaimana kesenangan dan kepuasan Anda saat menghabiskan waktu berdua.


Beri perhatian. Saat sudah memiliki anak, Anda mungkin akan merasa bahwa seks hanya menjadi kewajiban antara suami dan istri. Anda tak lagi menikmatinya, karena sudah kehabisan energi saat mengurus anak. Berhentilah untuk berpikir bahwa anak adalah satu-satunya yang butuh perhatian Anda. Berikan pula perhatian Anda untuk suami; meskipun secara kuantitas tak sesering dulu namun secara kualitas tetap 100%.


Bicara dari hati ke hati.

Tidak ada yang lebih menyebalkan daripada bertengkar mengenai seks. Maka, sebelum suami mulai sering telat pulang meninggalkan Anda mengurus anak sendirian, biasakan membicarakan apa pun sejak awal. Mungkin Anda memiliki keinginan yang berbeda dengan suami. Namun, Anda bisa mendahulukan sesuatu yang penting bagi hubungan Anda berdua.


Ketertarikan fisik.

Mungkin perut Anda sedikit berlemak, atau bokong sedikit mengendur. Tak usah berkeluh-kesah mengenai hal tersebut. Bila suami Anda mengatakan bahwa Anda seksi, memang begitulah Anda di matanya. Kerisauan yang berlebihan tentang penampilan Anda justru akan membuat Anda kecewa dan tidak mampu memberikan yang terbaik bagi suami.

0 comments:

Template by - Abdul Munir - 2008